Mulutnya riuh, kepalanya teduh. Jauh sebelum terkapar akan keriuhan harapan dan penyesalan. Getar naluri yang dulu amat luluh dan tulus pada pelipur diri ini tidak bergeming lagi, akan kah jiwanya sembuh ? Sesal, terlalu sudi untuk dicengkram yang sudah jauh lagi. Belenggu hidup aku hilangkan, buaian mulut yang riuh aku sembunyikan.
menulis suku kata menuju jalan cerita