Mari Berjumpa Nyatanya dua rembulan penuh salamnya tak jua Sadar dengan kesunyian yang seketika Begitu amat sayu, berkali-kali menggumamkan kata yang perlu aku pahami Begitu pun dirimu Ingin berjalan dalam sajak yang aku khayalkan Ku mau itu . . . Orang bilang mudah untuk melupakan satu kalimat Benar, alangkah baiknya berjumpa Juga bila esok nampak sebuah titipan yang tersirat Jiwa yang terjaga hingga terasa angin malam Ia saksinya, Tuk menunggu apa ? Bila tak jua bagaimana ? Belum sempat bergegas Telah pudar dan kini tenggat waktunya dalam diam, ada siasat yang memuja-muja rindunya.
menulis suku kata menuju jalan cerita