Langsung ke konten utama

Postingan

Derana

Setelah berperang lama dengan ketahanan diri, dan  ke-egoisan terhadap perasaan tubuh sendiri Merasa paling kuat bisa bertahan Ternyata ku akui ada juga waktunya jatuh tempo Adanya rasa trauma, Trauma yang datang dari setiap kejadian yang aku lewati selama ini  Hanya, karena sedang merasa semua tidak sesuai ekspektasi saja Hati ini terasa mengeluarkan emosional yang bergemuruh..
Postingan terbaru

Serayu

Mari mencoba merangkul semua rasa dijadikan padu tanpa sendu  Lama pula seiring habisnya malam Tiba saatnya berlabuh tanpa kisah pilu Kehangatan dari sebuah kalimat Mampu memanjakan kesenangan hati Beralih diri menjadi tegar Mengubah jalan dan pilihan

Romansa Trauma

Setelah berperang lama dengan ketahanan diri dan ke-egoisan terhadap perasaan tubuh sendiri Merasa paling kuat bisa bertahan, merasa tidak punya waktu untuk berkeluh-kesah Ternyata ku akui ada juga waktunya jatuh tempo rasa trauma-trauma yang datang dari setiap kejadian selama aku lewati Bukan hanya aku saja namun setiap manusia sepertinya merasakannya, hanya saja berbeda waktu dan cerita didalamnya Hanya karena sedang merasa semua tidak sesuai ekspektasi saja, hati ini terasa mengeluarkan emosional yang bergemuruh

Sampai Terucap

Tak bisa ku jelaskan dengan lugas Bagian mana lagi dalam diriku yang sudah merasa hilang dan lelah untuk menyerah? Dengan sendirinya diri ini merasa lelah Tentunya masih banyak petualangan mesti kucari Hanya raga yang masih kokoh Tangan dan kaki yang bergerak bebas Aku tidak akan pulang lebih awal Tetap akan mencari ruang singgah Sampai takdir tuhan menggantinkannya dengan kebahagiaan, kemakmuran atau kematian. Tanpa mengurungkan diri,  Tetap percayaku pada kekuatan doa.

Pelipur Diri

Aku kembali hadir dan bangkit di malam panjangku ini Kata orang pasti menyakitkan menjadi diriku Namun, saat ini aku telah sembuh  Terimakasih pada insan-insan yg saat ini telah membangkitkan rasa dalam kehangatan saat diriku masih luruh Jalan hidup serta duniaku kembali  Cukup bahagia dan ku syukuri memeluk diri tanpa benci dan rasa sesal Mencoba membuka diri dan hati Secara ikhlas dan sepenuhnya Aku ingin bertemu insan terkasih yang akan selalu ada memberiku kehangatan dan memiliki rasa gundah serta dilema bila aku sedih olehnya, ku buka dalam lembaran baruku siapapun dirinya.

Luput

Mulutnya riuh, kepalanya teduh. Jauh sebelum terkapar akan keriuhan harapan dan penyesalan. Getar naluri yang dulu amat luluh dan tulus pada pelipur diri ini tidak bergeming lagi, akan kah jiwanya sembuh ? Sesal, terlalu sudi untuk dicengkram yang sudah jauh lagi. Belenggu hidup aku hilangkan, buaian mulut yang riuh aku sembunyikan.

Cangkang terurai

Terlepas teleponmu saat pagi aku abaikan Ada takut yang enggan punah Mawarnya mulai menghitam hingga kering Entah, mungkin karena dicampakkan Gumam pikiran berasal dari relungnya Sepanjang jalan basah bertumpu air Lama tak terdengar langkah kaki riangnya untuk menemui kasih bersama mawar-mawar  Aku hanya sebagai objekmu Aku hanya tertulis sebagai cangkangmu Aku pula tercekik oleh gumam-gumam itu Petang tiba, berlalu sudah Lihat kopinya pekat semu menghitam Bagai mawar yang tersisih  Entah, mungkin pula karena dicampakkan